Wednesday, December 2, 2009
Mati itu Pasti
Bersama Ust. Arifin Jayadiningrat, saya bisa ikuti "perjalanan ke akhirat". Semua hal mengenai mati dan setelah mati dikupas tuntas. Emm..belum tuntas ding, masih banyak hadits yang terlewatkan karena waktu yang terlalu singkat (10 Mei - 14 Juni 2009). Tapi lumayan membuka mata saya untuk mempersiapkan diri. Kalaupun saya bagi disini juga terlalu panjang. Seperti yang dibilang Ust. Arifin bahwa pertemuan dalam kajian lebih baik dari sekedar membaca yang hanya sebatas wacana.

Orang tercerdas menurut hadits shohih Ibn Majah
"Siapa diantara orang mukmin yang terbaik ya Rasulullah? Beliau menjawab "yang paling baik akhlaknya". Lalu ditanya lagi "siapa yang paling cerdas?". Beliau menjawab, "yang paling banyak mengingat kematian dan paling siap mempersiapkan setelah kematian, mereka yang sangat cerdas".

Peringatan Allah yang sering kita lupakan.
Al Imron 185
"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan".

Annisa 78
"Dimana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, Kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh."

Wafat = Tidur = yattawaqqo
Ayat yang berhubungan dengan kematian : Al An'am 60-61, Assajdah 10-12
Az Zumar 42
"Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan[1313]. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda- tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir".

[1313] Maksudnya : Orang-orang yang mati itu rohnya ditahan Allah sehingga tidak dapat kembali ke tubuhnya; dan orang-orang yang tidak mati hanya tidur saja, rohnya dilepaskan sehingga dapat kembali padanya lagi.

Mengingat mati dijadikan sebagai pondasi agar kita memiliki orientasi hidup atau skala prioritas dalam perbuatan dengan menjauhi perbuatan dosa, selalu istighfar. Sehingga menjadi jiwa yang tenang dan kuat. Namun seringkali terjadi kesalahan pemahanan dalam mengingat kematian yakni melalaikan kewajiban membangun kebahagiaan dunia untuk menggapai kebahagiaan akhirat. Beberapa ayat Al Qur'an tentang larangan melupakan kenikmatan dunia bisa dilihat Al Anfal ayat 60, Al Qoshosh ayat 77.
posted by Unknown @ 1:10 AM  
1 Comments:

Post a Comment

<< Home
 
About Me


Name: Unknown
Home:
About Me:
See my complete profile

Previous Post
Archives
Let's Chat With Me
Mimin Wahyuni
ShoutMix chat widget
Links
Template by
Blogger Templates