Friday, July 6, 2007
Belajar Merasa Malu dan Diawasi Allah
Pembaca tercinta, hendaknya kita mulai menerapkan dalam hati batasan terandah sebagai seorang mukmin, yaitu “meyakini Allah sedang melihat kita”, karena bila kita masih berada dibawah batasan ini, berarti kita termasuk golongan yang lalai.

Pertama-tama, cobalah untuk malu terhaap diri sendiri. Maksud penulis disini adalah malu terhadap telinga, mata dan kulit yang selalu menyertai kita. Allah menciptakan semua itu untuk mengawasi semua gerak-gerik kita dimana pun kita berada. Sadarilah, bahwa anggota tubuh kita itu akan melaporkan semua aktivitas kita kepaa Allah pada hari penyaksian nanti. Sebagaimana tertulis dalam firman-Nya. “Sehingga apabila mereka sampai ke neraka, pendengaran, penglihatan dan kulit mereka menjadi saksi terhadap mereka tentang apa telah mereka kerjakan”. (Q.S Fushshilat :20).”

Diceritakan oleh sahabat Anas bin Malik ra.sebagai berikut:suatu hari kami duduk bersama-sama Rasulullah saw,kami lihat Beliau tertawa kemudian Beliau bertanya kepada kami,tahukah kalian apa yang menyebabkan tertawa? Kami menjawab, Allah dan Rasul-Nya lebih tahu. Rasul berkata, saya tertawa karena dialog seorang hamba engan Tuhannya (di hari pembalasan) Hamba itu berkata: Wahai Tuhan, tidaklah Engkau akan menylamatkanku dari kezaliman? Tuhan menjawab, Ya. Kemudian hamba itu berkata, saya tidak akan menerima tuduhan atasku kecuali dengan berdasarkan saksi. Tuhan menjawab: Cukup dirimu sendiri dan malaikat pencatat amal yang kan menjadi saksi. Setelah itu mulut hamba tersebut ditutup dan Tuhan mulai menanyai anggota tubuh hamba tersebut. Berkatalah, maka anggota-anggota tubuh itu mengisahkan semua amal perbuatan hamba tersebut. Kemudian mulut hamba tersebut diperkenankan untuk berbicara kembali, maka (sambil marah) mulut itu berkata kepada anggota-anggota badan yang lain, kalian adalah penghianat dan akan binasa, dulu didunia aku telah membela kalian.

Yang menyebabkan kita lupa akan pengawasan Allah adalah, karena kita mengira bahwa Allah SWT tidak mengetahui apa yang kita kerjakan, Allah SWT berfirman:

“Kami sekali-kali tidak dapat bersembunyi dari penyaksian pendengaran, penglihatan dan kulitmu terhadapmu, bahkan kamu mengira, bahwa Allah tidak mengetahui kebanyakan dari apa yang kamu kerjakan”.(Q.S. Fushshilat:22)
Selanjutnya, cobalah untuk mengucapkan tiga kata-kata berikut ini, disertai dengan pemahaman yang mendalam: Allahu Ma’ii (Allah bersamaku) Allahu Nazhirii (Allah melihatku) Allahu Syaahidii (Allah Menyaksikanku). Cobalah baca wirid itu berulang-ulang, Insya Allah kita akan merasakan kenikmatan didalam hati dan Insya Allah kita akan malu untuk melakukan perbuatan dosa/maksiat.”

Labels:

posted by Unknown @ 6:55 AM  
0 Comments:

Post a Comment

<< Home
 
About Me


Name: Unknown
Home:
About Me:
See my complete profile

Previous Post
Archives
Let's Chat With Me
Mimin Wahyuni
ShoutMix chat widget
Links
Template by
Blogger Templates